Subscribe News Feed Subscribe Comments

Wanita X bertubuh Indah Manis

Romantik Malam Malam ini. Dan Aku seorang wanita X bertubuh Indah Manis bergandengan Tango. Mula-mula memang dengan bergandengan Tanga, TAPI recession coil gunungnya tanganku lebih bermaharajalela Merab-Raba 'kenyal yang spades. Langsung Remas aku-dan-Remas putaria putaria, mula-mula sampai Darin pentilnya Kaki ke gunungnya. Ia tersenyum kesenangan dan agak GEMET tubuhnya. Mungkin kegelian. Kebetulan sudah kami sampai of Tepi ranjang. Ya, Rumah ini memang yang akan kami menikmati SEPI Hanya dengan Malam berdua dinginnya kehangatan, tentu. Kami duduk dan kemudian Sailing memeluk Sambil bertemu bibir bibir-kami.

Kukulum bibirnya dan iapun membalasnya. Kami menikmatinya. TAPI memberontak instinkku Terny, tidak cukup sampai Sini! Pelan-pelan, mulut Sambil bercumbu kami tetap dan belakang terkadang kujilat telinganya, membuka tanganku pelan-pelan Baju atasnya. Permainan Makin menggelora. ATAS Setelah ia telanjang Donald ciumi Pangkal teteknya Masih yang ber-BH. Dengan Sekala hentakan, kulepas pengganggu Benda sialan ITU wajahku dan Kini dengan buah berhadapan Ranum. cium Sejad jadinya Aku dan ia kesenangan menggelinjang. Kini Tiba giliranku melepas kancing-kancing bajuku dan membuangnya lantai Wed hhhhhh .... Huaaahhhhh .... Hahhhhhhh ....

NAPAs Dengus kami yang Tinggi Dalam rhythm, SECAR membuatku tak sabar menggerakkan tanganku ke bawah. Kubuka rok ritsleting X kejutanku dan untuk, yang bergerak tangannya membebaskan Juga tholeku sangkar berontak Dalam. Tinggallah CD kami Paka. Tock TAPI ITU ITU CD Juga Karena lama akhirnya Lepas. Burungku yang tegak ITU ... Aaaahhhhhh ... Topinya menyentuh Merah yang yang kulit rub. Makin berpatuk patuk burungku-ini. X tampaknya Tahu burung ini telah gelisah. Tangannya burungku memegang bergerak yang Luar Biasa menghasilkan kenikmatan sekujur ini tubuh. Batangku Masuko ke yang telah dengan liangnya kukitik-kitik Jari Tengah dan Kini telah Basah. Njleeebbbbb .... TAPI tidak ... Donald meat Mata dan menunjukkan mulutnya kesakitan X. OK, Aku Aku masukkan sedikit dulu Tarik Lagi kumasukkan, makin lama makin Dalam. Tubuh X menggelinjang Kuata, Dan Aku membuka merasakan kakinya selangkangannya Makin Lebar.

Jilat Pantat Datin

Lama tidak kena memantat, sakit juga butuh ini tidak pernah lagi masuk dalam cipap tembam.


Kesempatan sekarang untuk memantat dengan datin aku yang dah lama janji untuk keluar bermalam di hotel malam ini.


Aku akan memantat dengan sepuasnya malam ini, kalau nak tau perjalanan aku memantat dengan datinku, datang nanti tidak lupa aksi jilat akan di ceriterakan olehku.

Berzina dengan Ayah kandung

Aryanti adalah namaku. Aku berasal dari Johor, seorang anak tunggal yang tinggal bersama ibu saudaraku. Ibuku telah lama meninggal dunia sejak umurku tiga tahun. Ayahku berasal dari Singapura, bekerja sebagai buruh kasar. Aku dijaga oleh ibu saudaraku yang tinggal di Johor sejak kecil hingga umurku cecah 12 tahun. Karena keadaan sangat tidak menginzinkan, aku tinggal bersama ayahku di Singapura agar lebih senang untuk ke sekolah.Kami tinggal di rumah sewa 1 kamar Dari kecil aku memang selalu mendahagakan kasih sayang dari seorang ibu dan bapak. Sejak tinggal bersama bapak, akulah yang selalu memperbarui dan membersihkan rumah setelah pulang dari sekolah.

Aku sudah mulai bersekolah di sekolah menengah setempat. Bapak selalu tidak ada di rumah karena bekerja keras. Walaupun dia sibuk bekerja keras, dia pastikan ada uang belanja untukku dan berikan uang belanja dapur yang patut. Ayah selalu pulang lewat hingga 2pagi dan karena ini aku sering sendirian di siang hari di rumah. Aku sering melihat wajah arwah Ibuku dan Bapak dalam gambar sewaktu mereka baru saja berumahtangga. Kulit ibu bersih, putih melepak .. memiliki ukuran yang sangat cantik .. seakan aktor veteran Latifah Omar dan juga berbentuk badan yang mulus. Bapaku pula berbadan sasa, sama seperti sekarang, berambut ikal dan mempunyai rupa akan Jamal Abdillah. Kulitnya pula sawo matang.

Pasangan yang sangat ideal. Terakhir usiaku sudah cecah 15tahun, aku mulai menjadi remaja nakal. Pulang sekolah saja aku dan berjumpa dengan teman pria di taman yang sunyi untuk bercumbu. Jika tidak, aku akan mengajak teman teman sekolah yang lain ke rumahku, kadang kadang membiarkan mereka yang berpasangan bersetubuh di bilikku. Aku tidak tahu mengapa aku bersikap demikian.Barangkali sebab tidak ada orang yang dapat menegur perbuatan ku.

Walaupun aku bersikap liar, aku masih belum bertemu seorang pria yang layak menewaskan daraku. Aku pernah menghisap batang konek teman2 lelakiku yang lain tapi aku rasa seperti aku belum temui seorang teman pria yang mempunyai konek yang aku idamkan untuk aku rasai pertama kali. Pada satu hari, satu kejadian terjadi yang merubah segalanya. Di saat itu aku sedang baru mulai cuti sekolah dan seperti biasa teman temanku datang untuk chatting untuk melihat vcd lucah sementara 3 pasangan sedang hebat melakukan maksiat di bilikku. Aku memang selalu suka melihat teman2 bersenggama.

Dalam pada masa itu aku akan belajar teknik mereka jadi bila tiba masa nanti aku akan sendiri mencubanya.Aku memakai baju terus jarang pada masa itu tanpa berpakai coli dan celana dalam sebab cuaca panas siang. Tiba-tiba Bapak pulang mengetuk pintu. Aku terperanjat dan terus membuka pintu. Bapak mulai meluru masuk ke rumah lalu ke kamar. Di saat itu 3 pasangan temanku sedang masih di dalam lembah zina yang teramat masih sibuk melampiaskan cinta dan nafsu yang bergelora lalu tidak sadar yang Bapaku sudah di muka pintu kamar.

"Hoi!" jerit Bapak. Berambus korang dari rumah aku! . Dengan kilat teman2 aku semua melarikan diri, ada yang masih separuh bogel meluru keluar pintu rumahku. Aku terduduk ketepi pintu kamar dalam ketakutan. Bapak membeliakkan matanya sambil mulai menutup jendela dan pintu rumah. VCD lucah itu masih tersiar terpampang di kaca TV. Bapak mulai mengherdikku 'Bapak kirim kau ke sekolah kat sini untuk apa hah !!!??, pekiknya .. 'Dah jadi perempuan apa kamu nie hah!! Tak tau terima syukur aku kutip kau balik! Badan kau tu masih suci atau tidak!! - Jerit Bapak lagi .. 'Masih pak ... 'Jawabku perlahan dengan perasaan serba salah. "Berani kau menjawab aku eh!" Bapak terus menarik badanku lalu menolakku ke kamar.

Di saat itu aku terhidu bau arak. "Maaf pak, Yanti bukan menjawab .." kataku padanya lagi. Tanpa berkata apa-apa, bapak mulai membuka tali pinggang besinya lalu memmukulku beulang ulang. "Ampun pak!" Yanti tak buat lagi! "Kataku sambil menahan kesakitan." Ampun?!! Aku tak percaya kau tu masih dara!! "Sudah berapa pria jamah badan kau hah !!!?!!!" - Tengking Bapak lagi "Yanti tak kasi pada siapa, Pak !!!!" rayuku lagi "Aku tak percaya!" katanya.

Dalam pada itu Bapak merobek baju jarangku. Di saat itu Bapak melihat tubuhku yang telanjang. Sambil menangis aku memeluk lututku karena malu dan masih dalam kesakitan dipukul bertubi2. "Biar aku periksa!! Aku tak percaya kau masih perawan!" Kata Bapak lalu menolak badanku dengan kasar agar aku terlentang. "Jangan Pak .. Yanti malu ..." rayuku lagi sambil nangis terisak-isak "Malu ??!!! Dengan kawan kawan memantat depan mata kau tak tahu malu!" herdiknya lagi. Kakiku dibuka terkangkang ... Entah mengapa sambil itu Bapak mulai menbuka pakaiannya. "Jangan Pak ...." aku merayu padanya. "Kau diam!" - Pekiknya lagi.

Aku terlihat Bapak sudah telanjang dihadapanku. Aku mulai rasa semakin takut dengan apa kemungkinan Bapak akan lakukan pada diriku. Batang koneknya sangat besar dan panjang seperti aku inginkan sama seperti konek orang negro. Aku mulai rasa tegang dan takut. Aku dapat rasakan dalam benakku Bapak akan menewaskan daraku.

Bapak mulai memeriksa lubang pukiku .. Matanya tak lepas melihat tubuhku dengan rakus .. "Jangan Pak ... Yanti anak Bapak ..." Diam!! "Katanya lalu Bapak mulai mengeluarkan lidahnya sambil menjilat jilat lubang pukiku ..." Oughhhhhh. Pak ... Jangan ... "Bapak mulai menjilat lubang pukiku dengan liar dan rakus .." Sebelum kau kasi lubang puki kau pada betina tepi jalan, lebih baik kau kasi pada bapak sendiri! "Bentaknya lagi" UghOhh Bapak .... Ermmmm ...... Nggghhh ... "Bapak mulai menggomoli badanku dengan lidahnya .. Terasa geli, sakit dan sedap bercampur aduk .. Tangan bapak meraba seluruh pelosok badanku." Arrgghhh .... Bapakkkk .. Jangan !!!..... aku merayu dengan nada berserah. Akhirnya lidah Bapak bertemu lidahku .. Bapak mulai menghisap bibirku dengan kasar. Bau arak jelas dirasa di bibirku. "Arghhhh ... emmmmh .. Pak .... jan ... gan ....."

Lidahnya mulai melumati leherku yang paling sensitif .. Aku sudah tidak mampu untuk melawan nafsu shahwat bapak. Di saat dia melumati leherku, tangannya memeluk tubuhku dengan erat sementara sebelah tangannya menggetel biji kelentitku. Dia mulai meremas kedua putingku dengan kasar sambil menjilatku di leher lagi ... "Pakkk ...." desahku ..". Arghhh .... sedapnya pak ... " "Sedap eh .. nak tambah sedap lagi tak ... jawabnya sambil meremas puting tetekku ..." Ohhhhhh ... pakk ...." desahku

Bapak mulai mencium mulutku lalu melumati bibirku ... Tubuhnya basah dengan peluh itu menimpa tubuhku dan tangannya tidak pernah berhenti meraba tubuhku .. Di saat kesedapan disentuhi oleh bapakku sendiri, dia mulai menjilati leher ku lagi, kali ini dengan kasar .... "Ouuhhhhh ..... Bapak ... Sedapnya ......." desahku lagi Karena terasa diangkut dengan gelombang nafsu Bapak kandungku sendiri yang berusaha sungguh untuk menjamah tubuhku .. aku berubah kali ini bereaksi mencium mulutnya yang berbau arak bertubi tubi ... Aku seperti hilang akal akibat dirundung shahwat yang tidak bisa terbendung itu .. Di saat itu aku rasa aku terlalu terhutang budi dengan Bapak .. Aku mulai melawan ciumannya lalu merubah posisi. Kali ini aku yang membalas untuk mencium tubuhnya yang sasa itu bertubi-tubi ... "Arrrghhhh .... Yanti ......." teriak Bapak" Ya .. pak ... "jawapku sambil menjilat putingnya.

"Isap konek Bapak nak ..." rayunya Tanpa berpikir aku terus memegang batang koneknya yang mulai mencuat ... Aku mulai menjilat dan menghisapnya dengan rakus ... Wajah Bapak jelas terpancar rasa kesedapan akibat kelakuanku ... Aku semakin merasa geram lalu mengisap dengan kasar batang koneknya karena ukurannya makin membesar sepanjang 15inci dan lebarnya sebesar bambu yang besar ... aku sudah tidak sabar ... Dengan tiba2 Bapak berdengus lalu membalikkan badanku ... Batang koneknya yang besar itu digesel2 di pintu lubang pukiku ... Gara2 perbuatan itu, air pelumas pukiku mulai mengalir ... dan pukiku mulai rasa gatal minta ditujah dengan batang konek ... "Pakk .... Yanti rasa gatal pak ....." rayuku menahan perasaan Bapak mulai terasa marah ....

"Kau dah rasa gatal eh perempuan sundal, Kau dah giankan rasa konek eh ... itu sebab biar aku yang rasa dulu ... baru temu buku dengan ruas .... Perempuan sial ... Memang perempuan umur kau gini memang nak kena kasi konek tiap hari ... Kau ni macam arwah ibu kau, selalu mintak bersenggama .. Itu sebab kau tu bernafsu kuat! Puki gatal miang "kata Bapak sambil masih menggeselkan koneknya dengan kasar di pintu lubang pukiku ... "Pak ... jangan siksa Yanti macam gini ..." "Argghh .... ermm .... Yanti tak tahan ....." rayuku lagi. Bapak mulai mengesek masuk batang koneknya yang terhunus besar perlahan lahan ke dalam puki ... Aku rasa gian dan ingin merasakan batang konek ke dasar pukiku ..

Tapi Bapak seolah olah cuma mau masuk sedikit demi dikit semata2 untuk menyiksa perasaanku .... Bapak menjilat leher ku lagi .. seperti sudah tahu itu tempat pusat kelemahkanku .. "Ohhh .... Bapak ..... Jan ... gan siksa .. Yanti camni .... Argghh ...." desahku lemah" Habis kau nak bapak buat apa ???!!... " katanya sambil melumati putingku. "Pak .... Yanti tak tahan ......" jawapku keresahan. "Tak tahan nak Bapak buat apa?" Sambil menujah koneknya perlahan ke dalam pukiku. "Masukkan .... pak ...." kataku semakin berani. "Masukkan apa ??!!!" herdiknya lagi "Masukkan batang konek bapak DALAM PUKI Yanti! Yanti DAH TAHAN NIE !!!!!! - herdikku Kali ini tanpa menunggu Bapak menujah lalu menerobos batang koneknya yang gagah itu ke dasar pukiku ... "ARRRGHHH !!!!!! SAKIT!! PAKKKK !!!!!" jeritku ... darah mulai mengalir dari pukiku tanpa dipedulikan Bapak "Rasakan perempuan sial !!!... nak rasa batang konek jantan sangat kan .. Ambik kau! "Jawab Bapak sambil mulai memompa pukiku dengan kasar ..

Sedapnya rasa pukiku ditujah dengan batang konek bapak ... Akibat ukurannya yang besar, semua G Spot yang aku ada semuanya terasa megakibatkan aku terair lagi .. Nafsuku dan Bapak sudah tak terbendung lagi .. Aku tidak sangka perzinaan anak dan bapak kandung begitu hebat ... Hubungan sedarah sangat menghairrahkan pada waktu itu. Benda benda yang terlarang biasanya bila dicoba akan rasa sedap. Ayah menpunyai tenaga yang luarbiasa dan dia tidak berhenti sekejap pun untuk terus nafasnya .. Barangkali sebab kerjanya kerja kasar.

Batang koneknya yang hebat itu tertanam ke dasar pukiku dan setiap kali Bapak memompa ke dasar, terasa senak perutku dibuatnya .. "Padan muka kau dara kau Bapak ambik ... asyik tengok gambar orang memantat aje kan?! Mulai hari ini kau harus nak layan Bapak kat ruangan paham!!" Ujarnya lagi Kali ini rambut dijambak dan Bapak mulai merubah posisi di belakangku lalu mulai dengan posisi doggy ... "Sedap tak perempuan sial? ... Sedap tak konek bapak kau sendiri?" tanya Bapaku sambil membisik di telingaku sambil memompa .. Sedap pak ... Argh ... Nnghh .... sszz.sss sedap ....' desahku lagi ... "Mulai sekarang nak main batang orang lain tak? Tanyanya lagi samibil memompa ke dalam pukiku lau biarkan ke dasar" Tttak ... Pakk ...." jawapku kesakitan karena rasa senak .. "Habis konek sapa kau nak, betina jalang? "kata Bapak, kali ini menjilat leherku." Arrrrgghh ...... nak .. konek ... Bapak .. sorang ... ermm ..... nghsh .. "jawabku yang sudah hampir tak bermaya ... .

Ayah mulai membalikan tubuhku terlentang laku memasukkan batangnya yang sedap itu ke dasar pukiku lagi ... Kali ini dia memeluk tubuhku dengan erat. Sambil memompa dengan kasar, dia memelukku dan mencium bibirku bertubi tubi ... "Bapak sayangkan kau .. bapak cintakan kau ..." "Yanti jangan takut .. ayah akan jaga Yanti dengan baik" "Yanti jangan munafik dengan Bapak lagi" bisiknya ke telingaku .. "Yanti pun sayangkan Bapak ... Yanti rindukan Bapak ..." "Yanti tak mau tinggalkan Bapak ...." "Ohhh .... Yanti!!" teriaknya sambil masih memompaku mendalam dengan kasar ... Aku sudah tidak tertahan akibat perasaanku yang terlalu lama tersimpang ... Aku mulai melihat wajah Bapak dengan penuh kasih sayang .. "Bapak .. ambillah tubuh Yanti .. Yanti rela dikerjakan Bapak tiap hari sampai bila bila .. Yanti rela tubuh Yanti dijamah setiap waktu dan tiap hari ...

Yanti akan jadi hamba seks Bapak .. Orang lain tak perlu tahu .. Saudara kita pun tak ambil kisah tentang kita. Yang penting Bapak sayang Yanti .. "Buat pertama kalinya Bapak tersenyum dan ternyata dia terlihat sangat tampan dan macho." Oh Yanti Sayangku ...." desah Bapak sambil memeluk san menciumiku bertubi2 lagi Dalam saat ini konek Bapak masih tertanam dalam kebijakan pukiku ...

Kami saling berpelukkan dan berciuman dengan kasarnya. Kami melampiaskan nafsu kami sepanjang tengah hari itu hingga waktu malam .. Aku sangat tertegun dengan kehebatan nafsu Bapak sebab setelah 8 jam kami bersetubuh, dia masih mampu bertahan. Batang koneknya kini sudah jadi milikku .. masih keras di dalamku .. Kali ini aku pula memainkan perananku .. Tiap kali Bapak memompa koneknya ke dalam kebijakan pukiku, aku mulai bertarung balik. Perbuatan ini membuatnya rasa geram denganku .. "Ahh ... Yanti ... Bapak ... nak lepaskan ...

Bapak tak tahan lagi ... kata Bapak sambil menahan. Baiklah Pak .... arrhhmmm ... ermm ... Yanti dah tak tahan ....." desahku "Arrrghhnnn Bapak yang lalu dalam!" Teriaknya ... Aku rasa cairan panas mengisi ruang lubang pukiku ... Sangat sedap rasanya "Pak ?...." tanyaku manja sambil menghadap wajah Bapak yang mengadapku. "Ya Yanti ... "Yanti makan obat perancang tau ..." kataku selamba "Ye ke ... Jadi? tanya Bapak" Yanti nak memantat lagi ?.... Boleh ?.... "Tanyaku lagi ... seperti menggoda ..." Haha ... sini kau ... "jerit Bapak kecil lalu merangkulku lalu menindih tubuhku ... Ayah mulai menjilat leherku untuk membangkitkan syahwatku .... kami bersetubuhi berulang ulang kali pada malam itu seperti pengantin baru.

Rupanya aku baru dapat tahu bahwa Bapak diberhentikan kerja karena perusahaannya tutup .. Dia diberi uang kompensasi sebesar $ 60 ribu Akibat khawatir dia tidak mampu membayai uang sekolah aku dia pergi minum degan teman2 senasib. Sepanjang libur sekolah itu kami tidak kemana-mana ... Hanya pergi ke toko untuk membeli barang dapur dan pil perancang. Kami bersetubuh sepanjang hari dan tiap2 hari dan berhenti untuk makan atau ke toilet.

Di rumah kami tidak berpakaian .. Bapak lebih suka aku telanjang agar senang untuk kami bersetubuh ketika nafsu mendatang. Tingkap dapur dan kamar dan pintu selalu tertutup agar tetangga tidak mengambil tahu. Bapak memiliki nafsu seks yang buas. Tiap pagi kami bangun tidur selalu mulai dengan memantat .. waktu aku masak sarapan Bapak akan menjilat leherku sengaja membangkitkan nafsuku. Setelah makan waktu mandi bersama, dia akan menjamah tubuhku di kamar mandi.

Apabila masak waktu tengah hari, dia akan masukkan batang koneknya yang idaman aku itu, digesel gesel di bontotku saat aku memotong bawang. Biasanya perbuatan itu akhir dengan persetubuhan dan Bapak akan lepaskan air maninya ke dalam rahimku. Pada waktu malam saat menonton TV aku akan menhisap batang koneknya hingga keras lalu dipancutkan ke mukaku. Aku tidak pernah jemu disetubuhi bapakku sendiri karena batang konek Bapak memang sudah jadi idamanku.

Bapak pula pernah mengatakan bahwa perempuan muda remaja seperti aku perlu sering disetubuhi karena perempuan muda lebih cepat resah kalau tidak dapat dipuaskan nafsunya. Bapak pula tidak pernah mencari perempuan lain setelah ibuku meninggal dunia. Kekosongnya dan nafsunya tersimpan hingga dia menyetubuhiku. Aku sadar perbuatan kami memang terkutuk namun kami merasa bahagia bersama.

Aku sudah mengambil keputusan untuk berhenti sekolah jadi aku bisa luangkan waktu bersama Bapak. Bapa pula akhirnya mendapatkan kerja malam agar dapat luangkan waktu siang hari bersamaku. Hidup kami berlanjut hingga kini.

Istriku Di setubuhi Dukun


Setelah perkawinan kami memasuki tahun kelima, aku dan isteriku mengalami hubungan suami isteri yang makin hari makin hampa, kerana kesibukan mengurus 2 anak kami yang masing-masing berumur 2 dan 3 tahun. Isteriku malas sekali jika diajak berhubungan suami isteri, alasannya terlalu penat bekerja sebagai ibu rumah tangga dan mengurus anak. Aku yakin isteriku bukan jenis isteri yang suka selingkuh, selain taat beragama, norma-norma moral dan kesusilaan sangat dijaga benar oleh isteriku, ini kerana isteriku berasal dari keluarga baik-baik.

Aku berusaha mencari maklumat bagaimana memulihkan hubungan kami supaya normal kembali. Jika kupaksakan berhubungan, isteriku berteriak kesakitan, meskipun sudah dengan pemanasan (four play) yang lama. Isteriku tidak terangsang sama sekali dan lubang kemaluannya tetap kering, dan jika dipaksakan masuk, dia akan menjerit kesakitan. Aku berusaha mencari alternatif untuk penyembuhan kedinginan isteriku ini. Sudah berbagai cara diginakan tapi belum berhasil.

Isteriku berumur 28 tahun dan aku 31 tahun, pada awalnya perkawinan kami boleh dikatakan cukup bahagia, namun sekarang kerana isteriku mengalami kedinginan seks yang nampaknya kekal, membuatku bingung mencari penyelesaiannya.
Sebelum kulanjutkan, aku ingin menceritakan isteriku yang bernama Dila, yang kukawinkan 5 tahun yang lalu, untuk ukuran orang melayu dia termasuk wanita yang cukup tinggi dengan tinggi 170 cm dengan berat 49 kg. Kulitnya kuning langsat, rambut sebahu, memiliki leher yang jenjang.

Apa yang kusuka dari isteriku adalah kakinya yang panjang dan jenjang, serta bibirnya yang tebal dan mengghairahkan, buah dadanya tidak terlalu besar namun bentuknya indah mancung ke atas. Yang membuatku penasaran adalah puting teteknya yang besar, hampir sebesar ujung kelingking, itu yang membuatku senantiasa gemas dan ingin selalu menghisapnya.

Kembali ke masalah tadi. Setelah mendapat maklumat dari seorang rakan, dia mengatakan bahwa di daerah Baling ada seorang dukun orang asli yang dapat menyembuhkan segala penyakit termasuk penyakit dingin seks seperti isteriku ini. Nama aslinya orang kampung tak ingat, tapi semua orang memanggilnya Pak Ali. Sebenarnya isteriku ragu-ragu untuk berubat ke dukun itu, namun atas desakanku tidak ada salahnya dicuba.

Kami terus saja ke tempat yang diberitahu. Sambil menunggu, aku mengamati pengunjung sebelumnya, ternyata rawatan dukun tersebut adalah dengan cara mengurut menggunakan minyak (seperti minyak kelapa) yang dibuatnya sendiri. Setiap pesakit perempuan harus melucut seluruh bajunya, coli dan tinggal celana dalam, dan mengenakan sarung yang disediakan.

Aku sempat mengamati kamar kerjanya yang serupa dengan kamar tidur itu pada saat pintunya terbuka. Beberapa wanita sedang menanggalkan coli dan memakai sarung. Begitu isteriku tahu tentang itu, dia hampir saja membatalkan niatnya untuk berubat kerana risau harus buka pakaian, apalagi harus melondeh coli.

Jarum jam sudah menunjukkan pukul 8.30 malam, kemudian giliran kami dipanggil ke dalam. Aku pun disuruh masuk oleh pembantunya. Orang itu meperkenalkan namanya, kemudian menanyakan masalah penyakit isteriku, dia pun mengangguk-angguk mengerti dengan syarat seluruh rawatan harus diikuti dengan serius tanpa ragu-ragu. Kami pun mengiyakan, asal isteriku dapat sembuh.

Kemudian Pak Ali menyuruh isteriku menanggalkan pakaiannya, begitu isteriku membuka colinya, kulihat ekor mata Pak Ali agak terkejut melihat buah dada isteriku yang putih dan mancung ke atas, serta puting susunya yang cukup besar itu.
Setelah sarung dililitkan di tubuh isteriku yang hanya tinggal mengenakan celana dalam, kemudian isteriku disuruh tidur telentang di tilam yang sudah disediakan. Aku melihat Pak Ali mulai meminyaki rambut dan kepala isteriku dengan minyak, kemudian isteriku disuruh duduk, serta merta lilitan sarung yang dipakai isteriku terlepas. Kemudian dari arah belakang Pak Ali meminyaki belakang isteriku.
Posisi Pak Ali duduk menghadap belakang isteriku. Dari arah belakang kedua tangannya mulai meminyaki tetek isteriku yang kiri dan kanan, seluruh permukaan tetek isteriku diminyaki, dan kemudian aku melihat Pak Ali melakukan urutan-urutan yang menurutku sepertinya urutan erotik.

Aku juga melihat tangan Pak Ali meminyaki puting susu isteriku, tangannya yang hitam dan telapak tangannya yang besar dan kasar itu meminyaki puting susu isteriku. Dan aku terkejut ketika aku melihat jari-jari Pak Ali yang besar itu juga memutar-mutar puting susu isteriku yang besar itu. Anehnya aku melihat isteriku diam saja, tidak memberikan perlawanan. Sungguh aku hairan, dengan aku saja suaminya dia amat tidak suka puting susunya kupegang-pegang tapi dengan Pak Ali dia diam saja.

Puting susu isteriku yang sememangnya sudah besar itu semakin besar dan keras terlihat semakin kencang dan menegak kerana terus dipicit, dielus dan ditekan-tekan oleh jari-jari Pak Ali, yang kiri dan kanan.
Aku semakin mengamati bahwa urutan Pak Ali tidak lagi mengurut, tapi justru meramas-ramas kedua tetek isteriku. Aku bertanya-tanya dalam hati, kenapa dia tidak mengurut bagian tubuhnya yang lain tapi justru hanya kedua tetek isteriku saja. Kuperhatikan kedua puting susu isteriku semakin besar dan mengacung keras. Sungguh kontras menyaksikan kedua telapak tangan Pak Ali yang hitam dan besar dengan tetek isteriku yang putih yang diramas-ramas oleh tangan yang kasar.

Aku semakin hairan, apakah ini rawatan untuk menghilangkan dingin seks isteriku? Dan yang lebih aneh, buah dada isteriku nampak makin keras dan mengencang seiring dengan puting susunya yang juga mengencang. Apalagi isteriku diam saja diperlakukan demikian, kerana benar-benar kusaksikan Pak Ali bukan mengurut, tapi meramas-ramas buah dada isteriku sesukanya, dan itu dilakukan cukup lama.
Segala macam bentuk pertanyaan timbul dalam hatiku, bayangkan buah dada isteriku diramas-ramas oleh Pak Ali di hadapan mata kepalaku sendiri, dan aku mendiamkannya. Dan yang lebih aneh lagi sarung yang masih melilit di pinggang isteriku diturunkan ke bawah oleh Pak Ali, tentu saja paha isteriku yang putih panjang dan mulus langsung terpampang.

Lalu dia berkata kepada isteriku, "Cik, tolong buka celana dalamnya, Pak Ali mau periksa sebentar..!"

Anehnya entah kerana kena pukau, isteriku menurut membuka celana dalamnya tanpa membantah sedikit pun. Tentu saja aku teekejut dan lidahku kelu. Jantungku berdegup dengan kencang. Pak Ali menyuruh membuka celana dalam isteriku. Dan yang membuat jantungku lebih berdegup dengan kencang, kenapa isteriku tidak keberatan atas permintaan Pak Ali?

Setelah isteriku melepaskan celana dalamnya, aku melihat sendiri mata Pak Ali terbelalak melihat kemaluan isteriku, yang bersih tanpa rambut sedikit pun. (Memang bulu kemaluan isteriku selalu dicukur, agar nampak bersih) Dan memang aku mengakui kemaluan isteriku termasuk indah seperti kemaluan anak gadis umur 14 tahun, dengan kedua bibir kemaluan yang tertutup rapat.

Jantungku semakin berdegup kencang ketika Pak Ali menyuruh isteriku berbaring dan sekaligus melebarkan pahanya ke kiri dan ke kanan yang secara otomatik kemaluan isteriku terpampang tanpa ada yang menutupi sama sekali.

Lalu Pak Ali berkata, "Cik, Pak Ali mau periksa lebih dalam.., cik tenang-tenang saja, yang penting penyakit cik boleh sembuh sembuh." Lalu isteriku pun mengangguk tanda setuju.

Dan tanpa kusadari, batang kemaluanku sudah tegang luar biasa, apalagi ketika jari-jari Pak Ali yang berbuku-buku besar itu mulai membelai-belai kemaluan isteriku. Dia mulai membelai bibir kemaluan isteriku seraya melumuri dengan minyak. Jari-jari Pak Ali, yang besar dan berlumuran minyak itu mulai mempermainkan kemaluan isteriku. Aku melihat jari telunjuk Pak Ali menyentuh kelentit isteriku. Jari tengahnya mulai masuk perlahan-lahan meneroka ke dalam kemaluan isteriku.
Aku hampir tidak percaya pada pendengaranku, aku mendengar isteriku mengerang kecil dan mendesah-desah tertahan, seperti orang yang sedang menahan suatu kenikmatan orgasme (sebenarnya aku senang mengetahui bahwa sebenarnya isteriku tidak frigid). Aku melihat mata isteriku begitu redup, seperti orang keenakan. Pak Ali tidak hentinya terus mulai memundur-majukan jari tengahnya ke dalam liang kemaluan isteriku. Jari tengah Pak Ali yang besar dan hitam itu masuk dengan lancarnya ke dalam kemaluan isteriku. Nampaknya minyak pelincir di dalam kemalaun isteriku sudah keluar.

Aku terkejut paha isteriku semakin dibuka lebar, dan tanpa disadarinya isteriku mulai menggoyangkan punggungnya. "Oh.. ah.. oh.., eh.., eh.., eh..!" desahnya.
Isteriku kemudian mengangkat punggungnya tinggi-tinggi, sudah dipastikan isteriku terangsang luar biasa oleh permaianan Pak Ali.

Aku melihat isteriku benar-benar menikmati apa yang dilakukan oleh Pak Ali pada dirinya. Jari-jari Pak Ali yang berada di dalam liang kemaluan isteriku membuat tubuh isteriku yang telanjang bulat itu mengelinjang-gelinjang tidak keruan sambil tangannya mencengkam tilam serta mengangkat punggungnya dan pantatnya, kemudian menggoyangkannya ke kiri dan ke kanan. Jari tengah Pak Ali yang besar dan kasar itu terbenam dalam sekali di dalam lubang kemaluan isteriku. Aku juga melihat ibu jarinya mengosok-gosok klitoris isteriku. Sungguh pandai sekali Pak Ali membangkitkan nafsu isteriku.

Aku melihat mata isteriku menandakan keenakan, dimana biji matanya yang hitam tidak nampak, sementara jari-jari Pak Ali terus bergerak mundur maju di antara bibir vagina isteriku, dan makin lama jari-jari Pak Ali makin jauh terbenam di dalam vagina isteriku. Lalu yang membuat jantungku berdegup kencang, Pak Ali memutar-mutar jarinya yang sedang berada di dalam kemaluan isteriku, diputar ke kiri dan ke kanan, sungguh pandai dia menjolok-jolok kemaluan isteriku.
Klitoris isteriku juga menjadi perhatian penuh Pak Ali, ibu jari Pak Ali yang besar dan kasar permukaanya itu terus mengosok-gosok klitoris isteriku. Semakin lama nampak klitoris isteriku membesar dan menonjol kepermukaan, sungguh pemandangan yang luar biasa. Digosok dan dimainkan sedemikian rupa, klitoris isteriku semakin besar sebesar biji kacang tanah, dan isteriku pun mengerang tidak keruan menahan kenikmatan yang didapat dari Pak Ali.

Aku pun semakin tercengang, kerana Pak Ali mulai memasukkan tambahan jarinya, yaitu jari telunjuknya yang berbuku-buku besar itu ke dalam kemaluan isteriku. Bersama jari tengah dan telunjuknya yang besar itu, Pak Ali semakin menggila meneroka kemaluan isteriku serta sering memutar-mutar jarinya di dalam.

Tidak dapat dibayangkan selama ini, aku saja suaminya tidak pernah melakukan apa yang seperti Pak Ali lakukan. Jangankan memasukkan jari ke dalam kemaluannya, menggosoknya dari luar pun isteriku tidak mau, alasan isteriku tidak bersih. Susah dibayangkan, bagaimana rasa nikmatnya Pak Ali ketika jarinya masuk ke dalam kemalauan isteriku yang kecil dan tertutup rapat itu dijolok oleh kedua jari Pak Ali yang besar-besar itu.

Apalagi tangan kiri Pak Ali yang bebas mulai menggapai tetek isteriku dan mulai meramas-ramasnya bergantian yang kiri dan kanan serta memelintir-melintir puting susu isteriku bergantian. Aku melihat puting susu isteriku yang sebesar ujung kelingking itu membesar dan mengacung ke atas kerana diperlakukan demikian.
"Ahhh..!" suara desahan isteriku makin kuat terdengar (sebenarnya isteriku paling malu mengerang-ngerang keenakan seperti ini, biasanya dia tahan, tidak mengeluarkan suara) tapi dengan Pak Ali dia benar-benar tidak tahan.

Sungguh aku hairan, dengan Pak Ali lain jadinya. Kalau aku suaminya yang melakukan dia tidak mau, jangankan memasukkan jari ke dalam lubang kemaluannya, meramas-ramas buah dadanya saja isteriku tidak mau, ngilu katanya. Dengan Pak Ali dia merelakan kedua teteknya diramas-ramas, dan membiarkan Pak Ali mempermainkan puting susunya (yang menurut dia sangat geli dan sensitif). Dan yang membuatku tidak habis berpikir dan membuat birahiku semakin naik, kenapa dia membiarkan jari-jari Pak Ali masuk ke dalam lubang kemaluannya, sedangkan aku ditolaknya dengan tegas jika ingin mempermainkan kemaluannya.

Tapi aku tidak dapat berpikir lama lagi, kerana aku sedang menyaksikan pemandangan yang sangat luar biasa, dimana isteriku sedang menikmati perbuatan Pak Ali. Jari-jari Pak Ali semakin dalam terbenam dan semakin cepat maju mundurnya.
Dan, tiba-tiba aku melihat kedua paha isteriku menjepit kencang tangan Pak Ali yang berada di selangkangan isteriku. Kedua tangan isteriku menarik tangan Pak Ali sambil berusaha menekan punggungnya ke depan serta menarik tangan Pak Ali dan berusaha menekan jari-jari Pak Ali untuk lebih jauh masuk ke dalam vaginanya.

Isteriku merintih histeria tidak tertahan, "Ahh.., ahh.., ahh.., ahhh..!"
Rupanya isteriku telah mencapai orgasme dengan sempurnanya.

Pak Ali dapat merasakan cairan isteriku telah keluar dan meleleh ke bibir kemaluannya. Dan aku juga melihat wajah Pak Ali sudah memburu penuh nafsu. Dengan perlahan dia membuka celana hitam labuhnya, kemudian membuka celana dalamnya, lalu tersembul lah batang kemaluan Pak Ali yang sudah membesar dan menegang itu, yang dikelilingi oleh urat-urat yang besar. Aku pun terpana kaku memandang batang kemaluan Pak Ali yang besar dan panjang itu. Jantungku berdegup dengan kencangnya.
Lalu Pak Ali menoleh kepadaku, "Encik, encik rela tidak sebagai suami, demi untuk kesembuhan isteri encik ini, isteri encik mesti saya suntik dengan ini," sambil menunjukkan batang kemaluannya yang besar itu, "Saya harus menyetubuhi isteri encik sekarang. Biar penyakitnya hilang."

Aku pun terdiam, pikiranku berkecamuk, tiba-tiba seperti suara halilintar yang memecahkan telingaku, isteriku berkata, "Biar saja Pak Ali, saya mau, yang penting.. saya boleh sembuh."

Jantungku berdegup kencang, tapi tubuhku menjadi lemas mendengar perkataan isteriku tadi. Isteriku rela disetubuhi oleh orang yang baru dikenal, bahkan dilakukan di depan suaminya, seingatku Dila adalah isteriku yang paling setia, alim dan tidak pernah macam-macam, tapi kenapa sekarang boleh jadi begini, apakah kena pukau, atau apa?

Aku tidak dapat berpikir lebih lama lagi, dengan perlahan dan pasti Pak Ali mengarahkan topi keledarya ke dalam kemaluan isteriku. Isteriku pun juga cukup terkejut melihat topi keledar Pak Ali lebih besar dari batang kemaluannya. Dan sialnya, sepertinya isteriku tidak sabar menunggu batang kemaluan Pak Ali menghampiri kemaluannya. Tanpa rasa malu sedikit pun, isteriku menarik punggung Pak Ali dengan kedua belah tangannya untuk cepat merapat ke kelangkangnya.
Tapi ternyata Pak Ali sedar diameter kemaluannya yang hampir 3 cm itu memang terlalu besar untuk kemaluan isteriku yang kecil dan comel itu, (sebenarnya ada perasaan rendah diri dalam diriku, kerana batang kemaluanku jika dibandingkan dengan Pak Ali jauh lebih kecil).

Perlahan Pak Ali mengosok-gosok topi keledarnya di permukaan kemaluan isteriku yang kecil dan mungil itu. Aku pun penasaran melihat pemandangan yang menakjubkan itu, apakah boleh masuk seluruh batang kemaluan Pak Ali ke dalam vagina isteriku..?
Aku melihat wajah ketidaksabaran isteriku kerana Pak Ali belum memasukkan seluruh batang kemaluannya ke dalam liang vaginanya. Nampak wajah protes dari isteriku dan Pak Ali mengerti. Perlahan dan pasti topi jerman Pak Ali sudah mulai terbenam masuk ke dalam kemaluan isteriku. Mata isteriku mendelik-delik ke belakang, merasakan kenikmatan yang luar biasa, dan membuat perasaan iri menjalar di tubuhku. Isteriku memeluk tubuh Pak Ali dengan kencangnya, seolah tidak mau melepas batang kemaluan yang sudah masuk ke dalam vaginanya.

Isteriku semakin membuka kedua pahanya lebar-lebar, ke kiri dan ke kanan, mempersilakan batang kemaluan Pak Ali masuk tanpa hambatan. Kini seluruh batang kemaluan Pak Ali sudah terbenam di dalam liang vagina isteriku. Pak Ali tidak langsung memainkan batang kemaluannya, dibiarkannya sesaat batang kemaluan itu terbenam, ini membuat isteriku makin gelisah. Dan sungguh di luar dugaan, Pak Ali berusaha mencium bibir isteriku yang mekar itu, aku menyaksikan bagaimana bibir Pak Ali yang hitam itu melumat bibir isteriku yang tebal dan mengghairah itu.

Aku tahu sebenarnya isteriku tidak mau dicium oleh sembarang pria, tapi kerana desakan berahi yang meluap-luap, mau juga isteriku membalas ciuman Pak Ali dengan ganasnya. Kulihat mereka berpagutan, namun isteriku sudah tidak tahan.

Dia berkata, "Cepat Pak Ali, mulai..!"
Perlahan dan pasti Pak Ali mulai memaju-mundurkan batang kemaluannya di dalam vagina isteriku. Aku melihat disaat batang kemaluan Pak Ali menghujam ke dalam, bibir kemaluan isteriku pun ikut melesak ke dalam, dan disaat batang kemaluan tersebut ditarik keluar, bibir vagina isteriku pun ikut melesak keluar. Hal ini dikeranakan batang kemaluan Pak Ali yang terlalu besar untuk ukuran vagina isteriku yang kecil dan mungil itu.
A
ku melihat wajah isteriku merah padam, menahan kenikmatan yang luar biasa. Matanya terpejam-pejam saat menerima tikaman batang kemaluan Pak Ali serta bibirnya mendesis-desis. Ternyata isteriku sangat menikmati persetubuhannya dengan Pak Ali, dikeranakan memiliki batang kemaluan yang besar dan panjang. Sementara aku melihat wajah Pak Ali, matanya pejam celik, menikmati liang vagina isteriku yang kecil dan mungil itu.

Tanpa ada rasa malu, di sela-sela rengekan nikmat yang keluar dari bibir isteriku, aku mendengar dia berkata, "Ahh... Ayuh.. Pak Ali, cepat lagi..!"

Rupanya isteriku sudah ingin mencapai orgasme. Isteriku semakin cepat menggoyangkan punggungnya ke kiri dan ke kanan, dan mengangkat punggungnya tinggi-tinggi. Dan benar saja, Pak Ali semakin mempercepat permainannya, topi jerman dan batang kemaluan Pak Ali yang dikelilingi oleh urat-urat yang besar sekarang begitu mudahnya masuk keluar dari dalam liang kemaluan isteriku yang sempit itu.

Sukar dibayangkan, batang kemaluan Pak Ali yang demikin besar itu dapat menerobos masuk dan keluar dengan mudahnya, ini dikeranakan pasti isteriku sudah mengeluarkan cairan pelincirnya begitu banyak. Tapi kerana teramat besarnya batang kemaluan Pak Ali, bibir kemaluan isteriku tetap melesak ke dalam atau ke luar ketika dibenam maupun ketika dicabut.

Ini merupakan pemandangan yang sangat menakjubkan, cepatnya batang kemaluan Pak Ali masuk dan keluar, diikuti dengan cepatnya bibir vagina isteriku melesak ke dalam dan keluar. Aku pun sudah tidak tahan untuk melakukan lancapan melihat isteriku disetubuhi oleh laki-laki yang belum dikenal dengan batang kemaluan yang luar biasa besarnya.

Pak Ali ternyata tidak mau rugi sama sekali, apabila diperbolehkan menyetubuhi isteri orang dalam rangka penyembuhan, mesti dimanfaatkan sebaik mungkin, tidak boleh ada bahagian tubuh yang ditinggalkan. Memang sungguh berlebihan, sempatnya Pak Ali melahap kedua buah dada isteriku yang terguncang-guncang terkena hentakan batang kemaluannya.

Dengan rakus disedut-sedutnya puting susu isteriku dengan kuatnya yang kiri dan kanan bergantian, sungguh Pak Ali menikmati puting susu isteriku yang sebesar ujung kelingking itu (seperti anak kecil isap puting). Pasti nikmat kerana terasa puting itu di mulut yang menghisapnya.

Kesan dari ini semua isteriku tidak tahan untuk berteriak-teriak menikmati kenikmatan yang amat sangat yang belum pernah dirasakan. Dan tiba-tiba aku melihat tubuh isteriku mengejang kaku dan bergetar seperti dialiri elektri ribuan volt. Tangan dan kakinya memeluk Pak Ali dengan kuat seperti melekat.

"Ahh.., ahh... Ahh..!" tangannya mencakar belakang Pak Ali hingga berdarah dan bibirnya mengigit lengan Pak Ali hingga berdarah pula. Punggung isteriku diangkat menempel di tubuh Pak Ali, seolah tidak dapat lepas, isteriku mengalami orgasme yang luar biasa hebatnya, yang seumur hidup belum pernah dirasakannya.
Sementara Pak Ali pun sudah tidak tahan, dia mempercepat kocokannya. Dan akhirnya ketika ingin memuntahkan laharnya, dia cepat mencabut batang kemaluannya yang besar dan berurat itu dan disodorkan segera ke wajah isteriku. Sperma putih melumuri wajah isteriku dan sebagian dari sperma itu harus ditelan oleh isteriku, sebagai salah satu syarat penyembuhan.

Setelah selesai, Pak Ali menyuruh isteriku mandi air bunga yang disediakannya dan memberikan beberapa ramuan kepadaku untuk diminum isteriku. Ketika hendak pulang, kutanyakan berapa bayaran untuk rawatan yang baru saja dilakukannya. Dikatakannya percuma, kerana sudah dibayar dengan tubuh isteriku. Dia mengatakan aku merupakan lelaki yang beruntung mempunyai isteri yang lubang kemaluannya kecil dan rapat meskipun sudah beranak 2.

Setelah kejadian di tempat Pak Ali, isteriku sudah mulai beransur-ansur sembuh dari keadaan dingin seksnya, dan terus menjalankan rawatan serta minum ramuan yang dibuat oleh Pak Ali.

Jilat Cipap Budak Dayak

Aku memang kenal dengan Raylene ini tapi aku dan dia tidak rapat sangat walaupun tinggal dalam satu rumah flat. Maksud aku rumah pangsa tapi dia tinggal tingkat 3. Setiap kali dia turun dari rumah aku akan cuba memikat hatinya tapi aku tewas dalam permainan ini.
Aku cuba dan mencuba dan mencuba mungkin nasibku baik. Setiap kali aku menatap wajahnya, aku rasa sayu. Setiap kali juga aku sering melancap sehingga air mani ku meleleh keluar. Selepas melancap aku akan berasa lemah akan perbuatan yang telah kulakukan, begitulah keadaanku setiap aku melihatnya. Raylene ni seorang gadis yang berbangsa dayak. Dia ini mudah juga bergaul dengan orang lain. Tetapi berlainan pula sikapnya kat aku. Aku pula tak kisah dengan apa yang membuatkanya benci kat aku.

Setiap kali juga dia turun dari rumahnya pada waktu malam untuk membeli roti yang dijual oleh apek. Semasa dia turun dia selalu memakai pakaian yang seksi sehingga menampakkan pehanya yang putih. Malah 'boboy' ku sekejap sahaja naik apabila melihat dia berpakaian dia begitu. Pada waktu itu juga rakanku yang melepak selalu juga mengganggu dia apabila dia membeli roti. Aku amat cemburu dengan tindakan mereka itu. Namun ada juga di kalangan mereka yang mengambil kesempatan untuk memegang buritnya apabila dia berjalan balik ke rumah. Kelakuan mereka itu hanya kadang-kala sahaja terjadi. Dia hanya sempat berkata, "jangan macam itulah". Aku melihat dari tingkap rumahku akan gelagat mereka. Mereka yang menggangunya itu adalah rakanku juga. Tapi aku tak ambil kisah dengan itu.

Pada suatu petang aku dan rakanku berkumpul dihalaman rumah kebetulan juga rakan Raylene turut serta join dengan kami. Kami pun undi setiap pasangan bergu main badminton. Setelah undi aku berpasangan dengan dia. Cun juga pasanganku dengan dia. Mahu tak mahu dia pun menegurku. Aku menjawap dengan beberapa patah kata. Setelah penat bermain aku dan dia relax kat bangku relax melepaskan rasa penat selepas main tadi. Rakanku semua membiarkan kami berdua. Mereka semua seronok bermain badminton tanpa menghiraukan kami.

Aku pun berbual dengan dia. Setelah berbual-bual aku pun mengucapkan satu kata yang hendak ku sampaikan "Lin aku suka kat awak dan amat mencintaimu". Dia hanya tersenyum apabila mendengar kataku. "Lawak betul awak nilah". katanya. Lalu dia pun meminta kebenaran dariku untuk pulang. Sebelum pulang aku memesan ingin berjumpa dengannya pada pukul 8.00 malam dekat taman permainan. Dia menepati janji pada malamnya. Aku buat dating dengannya sehingga larut malam. "Saya sebenar sudah lama suka kat awak tapi awak ni pendiam sebab tu saya benci kat awak ni". Aku hanya diam mendengar katanya. Jam tanganku menunjukkan 12 tengah malam. Kami pun pulang belum sempat dia balik dia menyuruhku pergi ke rumahnya tengah hari esok dengan tujuan mengulang kaji pelajaran bersama.

Kesokkan harinya aku pun pergi kat rumahnya dan mengetok pintu rumahnya. Dia membuka pintu dan mempersilakan aku masuk. Setelah itu aku duduk kat kerusi rumahnya. Kebetulan juga hari itu semua orang dirumahnya tak ada. Dia pun mengambil buku untuk di ulangkaji. Kami duduk berdekatan mengulang kaji bersama. Setelah terlalu lama, mataku hilang kosentrasi dengan memandang mukanya. Dia hairan melihatku. Lalu aku teringat akan kata-kata adiknya, "kakak saya ada lihat blue film yang dibuka oleh bapaku tapi cara sembunyi-sembunyi curi melihat." Batang kemaluanku tiba-tiba menegak. Raylene u ni pernah tengok film blue film ke cara curi-curi dengan berani aku bertanya. Raylene hairan memandangku, "siapa yang cakap kat awak"tanyanya.

"Adik awaklah".kataku. Dia menunduk malu. Tanpa ragu-ragu aku pun mengajaknya menonton blue film ayahnya. Dia pun mengambil blue film yang disimpan oleh ayahnya. Dalam hatiku berkata rupanya dia ni dalam senyap ada juga tonton film macam ni. Belum sampai 5 minit menonton film itu. Dia naik stim. Dia duduk disebelahku berada dalam keadaan stim. Tanpa tidak dapat menahan nafsunya tiba-tiba dia memanggil namaku way .

Aku melihat dia mencapai tahap kalimak hendak keluar. Tanpa ragu-ragu aku cuba menutup film itu. Dia pun berhenti berbuat demikian. Tapi raut wajahnya dia dalam keadaan yang stim. Aku bertanya Raylene jom kita buat. Aku terus membawanya pergi kat katil ayahnya . Dia pun mendekatkan mukanya kat aku. Aku menciumnya tapi dia amat kekok sikit. Aku mengulum lidah. Dia juga kelihatan serba-sedikit malu berbuat demikian. Aku terus menciumnya bahagian badannya dan dia naik stim yang kuat amat sangat.

"Huhhuhuhuh" dia mengeluh.......Dia mengeliat-liat apabila aku menjilat lehernya. Aku membuka bajunya satu persatu mula-mula butang bajunya kutanggalkan dan ternampaklah buah dadanya yang mengejang. Aku membuka coli yang dipakainya lalu aku terus menjilatnya dengan penuh nafsu. Inilah saat yang sangat kuidamkan selama ini. Setelah puas aku menjilat puting buah dadanya lalu dia berkata 'way aku dah tak tahan ni'. Skirtnya ku buka juga satu persatu-satu sehingga nampak seluar dalamnya. Aku pun membuka bajuku sehingga hanya seluar dalam ku yang nampak.

"Cepatlah aku dah tak tahan ni"katanya. Aku pun membuka seluar dalamku maka nampaklah satu zakar yang besar menegak. Aku terus membuka seluar dalam Raylene. Tanpa berlengah aku terus memasukkan pelir ku dalam farajnya. Ahhhhhh!!!!!!!!! sakit.....katanya. Aku cuba memasukannya secara perlahan-lahan dan akhirnya aku berjaya menakluki lubuk yang indah itu.

Maka berlakulah adengan in &out...ahhhhhhhhhhhh. Aku semakin cepat melakukan adegan tersebut. Alangkah seronoknya mengamput perempuan daripada melancap. Malah ini pengalamanku yang pertama mengamput faraj wanita. Rasanya seperti farajnya menghisap pelirku. "Lin aku dah nak keluar ni....Lalu aku pancutkan dekat perutnya berserta dengan rasa organisme faraj yang dikeluarkannya. Pelirku berasa panas sikit dengan kehadiran cecair yang dikeluarkannya. Setelah itu aku menjilat biji kelentit walaupun ianya berbau air maniku.

"Ahhhhhhhhhh dia mengering kesedapan akibat perbuatan ku . Ahhhhhhhhhhhhhh.......huhuhuhuhuhaaahhhhhhh lagi way.....lagi way.Aku terus menjilat.

Setelah itu aku pula menyuruhnya menjilat pelir tapi dia tak mahu "geli saya" malah kupaksa juga akhirnya dia menjilat pelir "ahhhhhhhh betapa sedapnya nikmat yang kurasa ini. Aku memegang kepalanya kerana terlalu sedap. "Lin dah nak keluar ni....u nak telan ke.........dia cuba menarik mukanya tapi terlambat air maniku dengan cepatnya keluar dan termasuk kedalam mulutnya. Aku menyuruhnya agar dia menelan air mani tersebut.

Selepas itu aku menjilat semula biji kelentitnya sekali dia mengeluarkan air kalimat....aku terus tarik diri. Aku pun guna stail merangkak dan aku amputnya dari belakang. Aduhhhhhhahhhh. Air mani ku terpancut lagi maka pelir lembik dan aku menyuruhnya menjilatnya semula. Dia menjilat dengan penuh ghairah sekali. Batang pelir ku naik semula dengan itu aku melanjutkan adegan pada farajnya dengan bermacam-macam stail. Kami sama-sama mengeluh kesedapan.

Akhirnya kami pun berhenti dengan adegan itu Setelah puas bermatian berperang, aku melihat pelir beberapa tompok darah. Rupa aku telah memecah virgin gadis yang masih dara. Tapi dia memberikan senyuman kepada sebagai tanda dia berasa puas denganku. Kami pun sama-sama mengenakan pakaian. Setelah siap mengenakan pakaian aku pun pulang. Sebelum pulang aku sempat memberikan kucupan mulut dengan sebagai tanda terima kasih. Kini saya berpindah tempat lain malah saya tidak akan melupakan apa yang telah berlaku. Pengalaman manis tidak akan ku lupakan tambahan pulak kami sama-sama first time in play dan kami berasa puas melakukanya.

Aku Gadis Haus Seks

Masa itu umur aku 21, student universitilah selalu dengan balak lama, aku cium2 dengan balak baru ni. Aku lagi berani la...main ringan2. Aku selalu gak melancap kat bilik selalu tengok videoclip lucah syok kan...banjir!!! Dengan balak baru ni, aku lagi berani.

Satu malam tu, aku keluar dengan balak aku, pergi dating naik motor. Aku duk meraba2 badan dia, aku stim nak mampus. Aku agak konek dia pun dan tegang masa atas motor. Dia tunggang motor pun dah tak betul. Sampai kat kubur cina dia matikan enjin motor. Kenapa kubur? Line clear kubur cina plak tu kaN nak2 pukul 12 malam.

Pastu mula cium aku dengan kuat, aku pun stim nak mampus pantat aku dah basah aku buka baju dia tolong bukakan bra merah aku. Dah meramas2 kuat tetek aku semasa cium. Pastu, dia duk ramas kedua-dua buah dada aku yang besar ni cium2 putting aku..jilat..hisap putting, hisap manja... Sambil2 tangan aku duk buka seluar zip dia dan cari adik dia. Aku ramas2 konek dia macam pejal2 tegang keras. Aku dapat rasa jari jemari dia berjalan dari tetek aku sambil hisap lidah aku.

Aku tolak- tolak dia macam tak setuju tapi, aku mengerang..dia proceed je masuk jari dalam skirt ketat aku main2 biji kelentit aku. Aku menggeliat hilang tumpuan kat konek dia. Aku mula angkat kelengkang aku tanda nak dia teruskan jari dia masuk ke pantat. Pelan2 dia tolak masuk satu jari ke pantat aku, aku mengerang sedap sakit. Yelah walaupun suka melanacap, aku masih ada dara.

Tetiba dia masukkan dua jari lama dia main jari aku dah tak tahan. Aku tolak dia kat batang pokok, kita orang sandar kat batang pokok. Dia turun bawah jilat2 pantat aku, main bijik kelentit aku dengan lidah. Aku jerit2 manja sedap sangat bila lidah dia masuk kat lubang pantat aku. Aku angkat kaki tinggi ahh..sedapnya. Aku tunduk cari konek dia aku hisap sebijik macam dalam blue film. Dalam 5 minit aku nak termuntah gak dia dah mengerang sedap dan tunduk bisik kat telinga aku. ”Jom main abang dah tak tahan sayang. Adik abang dah nak kat lubang adik.” Aku pun angguk kepala, tanda setuju, dia angkat kaki kanan aku dan mula masukkan kepala konek dia sedikit2. Aku mengerang dia hisap lidah aku, aku tak boleh jerit kuat sebab sedap pelan2 dia tolak aku sakit..sedap juga.

Aku tolak dia..dia tarik keluar sikit..kepala konek masih kat dalam. Aku bisik, ”sayang takut” dia kata, kat aku, “Takpe, abang tanggung abang nak sangat sayang pun nak kan.” Tapi, dia tarik keluar daripada pantat aku sambil tangan dia meraba tetek aku. Aku merengek nak batang dia, dia paham sambil tolak masuk perlahan2, dia bisik “Sayang...kita main ye kita main abang nak sayang happy, abang suka tengok tetek sayang..abang suka pantat sayang banyak air..” Aku rasa sangat dihargai.

Aku merelakan dia meneruskan kerja yang dia mulakan, aduh..sakit pantat aku!!!sedap aku dapat rasa batang dia masuk kat salur pantat aku. Sedapnya dia tarik dan tolak dari perlahan kepada laju. Aku rasa nak demam, aku merengek2 sedap..sakit lama gak main. Sampai aku faham apa tu klimaks. Banyak kali air pantat aku keluar. Puas nak mampus, aku ketawa dia terus main aku.

Macam2 style kiteorg cuba doggy, berdiri, paling best, aku duk atas sampai pantat aku kering. Dia pun pakai air ludah kiteorg sambung. Aku agak ada 1 jam 30 minit, aku bisik kat dia, aku puas. "Abang, nak berhenti penat." Dia tersenuym dan semakin kuat dia hentak aku.

Ahhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh...dia terus hentak berayun-ayun tetek aku tergoncang kuat sambil meramas tetak aku dengan kedua-dua tangan dia pancutkan mani dia kedalam pantat aku. Aku peluk erat dia dan ketawa. Sedapnya sedut air mani dalam pantat.

Aku bisik kat dia “Abang, nak lagi”. Dia tersandar kat pokok penat gamaknya. Sedang aku pakai baju dan angkat bra, aku ternampak ada sorang budak lelaki tengah tengok aku dan man, aku agak dia dah puas tengok kiteorg main. Aku ketakutan, mat tu datang kat aku dan man, man cuak, dia kenal mat tu. Nama dia ajis, classmate dia mengekori kiteorg dari tadi. Ajis kata, kalau tak nak masalah, dia ajak aku main dengan dia, man tak bagi. Aku tak kisah pantat aku dah berdenyut2 nak main lagi.

Man tak terlayan kehendak aku. Aku kata ok je hehehe. “Abang, jomlah main tiga orang, abang sambung bila dah tak penat” Ajis pun terus je ramas tetek aku, man tengok aku main dengan mamat tu.

Tak lama tu, man join, malam tu gak aku merasa threesome sakit lubang bontot aku, batang ajis besar dariapda man, lagi kuat tapi, aku memang puas. Sejak tu, aku, man dan ajis selalu set time nak main. Bila takde kelas kite orang jumpa ajis kat mana2 nak buat threesome.

Kekadang ajis bawa helmi dan zana lagi best, main ramai2 best ek..tapi, man paling aku sayang. Man pun sayang aku, aku tengok gak dia main zana jelous tapi, aku seronok tengok dia hentak zana hentak kuat-kuat. Aku join dapat mani man sedapnya man, I love you jangan marah ye sayang. I sayang u tapi, batang ajis lagi sedap sebab tu malam ni, i main dengan ajis. Ajis memang kelas setiap malam panjat bilik i, i love u ajis...
 
MENJILAT MEMEK MENJILAT PEPEK